Sabtu, 06 Februari 2016

Aku teringat ketika di kelas 2 (atau 3? Atau 4?) aku membaca sebuah buku di perpustakaan. Ceritanya tentang seorang cucu yang ingin mengunjungi neneknya. Momen kecil itu sekarang ini mendadak rasanya aku ingat betul. Rasa-rasanya hidup waktu itu tak menyenangkan di sekolah tapi setidaknya di rumah aku dikasih makan dan dianggap anak kecil jadi aku senang leluasa. Cuma kalau kupikir lagi, hidup itu memang soal ingatan ya? Ingatan yang pada akhirnya tidak begitu awet juga untuk diingat. Kita semua bisa salah mengingat; yang indah belum tentu betulan indah, yang buruk belum tentu terlampau buruk tapi begitulah kerja ingatan. Memberi kekacauan, mengacak-acak perasaan. Kadang aku berpikir aku seseorang yang terlalu sentimentil tentang ingatan, tentang nostalgia, tentang segala macam soal masa lampau... apa ini akan jadi hal baik? Aku terlampau cemas, gelisah! Karena tak punya teman lalu pelarianku ke tulisan. Karena tak punya tujuan, aku mengingat kenangan. Apainiapainiapaininulisapa? Efek habis nonton film bergaya acak tak beraturannya Garin jadi ikut-ikutan. Sudahlah. Tidur saja mari mari.